Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan sebagai objek dari kegiatan belajar mengajar. Karena itu, inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam tercapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat tercapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya.
Keaktifan anak didik disini hanya dituntut dari segi fisik, tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai. Ini sama halnya anak didik tidak belajar, karena anak didik tidak merasakan perubahan di dalam dirinya. Padahal belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktifitas belajar. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan termasuk kategori belajar. Misalnya, perubahan fisik, mabuk, gila dan sebagainya. Kegiatan mengajar bagi seorang guru menghendaki bagi sejumlah anak didik. Berbeda dengan belajar. Belajar tidak selamanya memerlukan kehadiran seorang guru. Mengajar pasti menrupakanb kegiatan yang mutlak memerlukan keterlibatan individi anak didik. Bila tidak ada anak didik atau objek didik, siapa yang diajar.
0 komentar:
Posting Komentar