Download Aplikasi Dapodik versi 4.0.0 Terbaru Tahun Ajaran 2015-2016

 Sahabat Operator Dapodikdas yang berbahagia…

Alhamdulillaah… Sesuai jadwal yang telah ditentukan akan adanya rilis versi terbaru aplikasi Dapodikdas v.4.0.0 yang dijadwalkan akan dirilis pada tanggal 30 Juli 2015. Ternyata informasi itu benar, Saat ini installer aplikasi Dapodikdas v.4.0.0 sudah dapat diunduh langsung pada laman resmi Dapodikdas Ditjen Dikdas.

Berikut Sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen), Bpk. Dr. Hamid Muhammad dalam rangka peluncuran Aplikasi Dapodikdas Versi 4.00, selengkapnya sebagai berikut :

"Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya perbaikan Aplikasi Dapodik Pendidikan Dasar versi 4.00 tahun pelajaran 2015/2016. Peluncuran Aplikasi Dapodik Pendidikan Dasar versi 4.00 sebagai upaya untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada para pemangku kepentingan pendataan pendidikan khususnya para operator dan pengguna data SD, SDLB, SMP dan SMPLB serta SLB.

Perbaikan aplikasi Dapodik Pendidikan Dasar dari versi 3.03 ke versi 4.00 menunjukan bahwa usia Dapodikdas telah memasuki tahun ke-4. Pemanfaatan data Dapodikdas untuk berbagai transaksi seperti penyaluran tunjangan guru, penyaluran dana BOS, penyaluran manfaat Program Indonesia Pintar, penyaluran bantuan sarana prasarana dan berbagai program lainnya, menuntut peningkatan kualitas data dari sisi kelengkapan, kebenaran dan kemutakhiran data serta integritas data.

Sekali lagi kami menyambut baik peluncuran Aplikasi Dapodik Pendidikan Dasar versi 4.00, dengan harapan dapat memberikan layanan yang lebih baik. Kami mengharapkan agar pengiriman data sekolah tahun pelajaran 2015/2016 dapat diselesaikan selambat-lambatnya tanggal 15 September.

Atas bantuan dan kerjasama semua pihak atas pemutakhiran data ini, kami ucapkan terima kasih".

Silahkan unduh langsung installer aplikasi Dapodikdas versi 4.0.0 dengan ukuran file 41,2 MB pada laman dapo.dikdas.kemdikbud.go.id atau

Semoga bermanfaat dan terimakasih… Salam Satu Data Berkualitas…!

Sumber : www.dadangjsn.blogspot.com
Blog, Updated at: 10.05

Bahasa Indonesia ilmiah | Kumpulan Artikel dan Makalah

Bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar. Kegiatan ilmiah biasanya bersifat resmi. Sebagai kegiatan yang bersifat resmi, ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ragam bahasa Indonesia baku, jadi, bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia baku yang digunakan dalam kegiatan ilmiah oleh sekelompok masyarakat terpelajar.
Meski sama-sama baku, tetapi ada perbedaan  dalam penggunaan bahasa Indonesia baku untuk kegiatan kenegaraan dengan untuk kegiatan ilmiah. Dalam kegiatan ilmiah, penggunaan bahasa Indonesia yang baku harus sesuai dengan sifat keilmuan yang meliputi: benar, logis, cermat dan sistematis.  Selain itu, menurut Nazar (2004: 8), penggunaan bahasa Indonesia dalam kegiatan ilmiah, baik apakah itu dalam bentuk tulis maupun lisan, yang juga harus diperhatikan adalah kelengkapan, kecermatan, dan kejelasan pengungkapan ide. Ini dilakukan agar untuk menghindari terjadinya salah tafsir dalam kegiatan ilmiah.

Blog, Updated at: 00.27

Bagaimana Hukum Wirid dan Puasa Khusus

Wirid adalah suatu amalan yang dilakukan ntuk hajat atau tujuan duniawi seperti agar kulit kebar, rizki lancer selamat dari kejahatan.  Jamaah NU biasa membaca wiridan setiap selesai menjalankan sholat fardhu yaitu membaca istihfar, kalimat-kalimat thoyibah, dzikir dan do’a secara berjamaah. Dan biasanya membaca wiridhan itu di impin oleh imam sholat dan diikuti oleh para makmum dibelakangnya kadang secara bersamaan kadang juga bergantian
Diantara kebaikan yang mudah untuk kita amalkan adalah berdzikir setelah melaksanakan shalat wajib yang lima waktu. Dzikir (wirid) ini sangat penting karena diantara fungsinya adalah sebagai penyempurna dari kekurangan dalam shalat kita. Bahkan dzikir setelah shalat fardhu merupakan perintah langsung dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, walaupun dalam keadaan genting sekalipun seperti dalam keadaan perang. Sebagaimana firman-Nya:
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.” (An-Nisa’: 103)
Ayat tersebut terkait dengan kondisi perang, maka dalam kondisi aman tentu lebih memungkinkan untuk melaksanakan dzikir. Seorang muslim yang berdzikir setelah shalat hendaknya mencukupkan dengan dzikir-dzikir yang telah disyari’atkan dan dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi Wa Sallam bukan dengan dzikir yang tidak  dicontohkan oleh beliau, yang tidak disyari’atkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Blog, Updated at: 00.25

Tanggung Jawab dalam Pendidikan



Tanggung jawab pendidikan diselenggarakan dengan kewajiban mendidik. Secara umum mendidik ialah membantu anak didik di dalam perkembangan dari daya-dayanya dan didalam penetapan nilai-nilai. Bantun atau bimbingan itu dilakukan dalam pergaulan antara pendidik dan anak didik dalam sistuasi pendidikan yang terdapat dalam lingkungan rumah tangga, sekolah maupun masyarakat. Bimbingan itu adalah aktif dan pasif. Dikatakan “pasif”, artinya si pendidik tidak mendahului “masa peka” tetapi akan menunggu dengan seksama dan sabar.
Bimbingan aktif terletak di dalam : pengembangan daya-daya yang sedang mengalami masa pekanya, pemberian pengetahuan dan kecakapan yang penting untuk masa penting untuk masa depan anak, membangkitkan motif-motif yang dapat menggerakan si anak untuk berbuat sesuai dengan tujuan hidupnya. Pemberian bimbingan ini dilakukan oleh orang tua di dalam lingkungan rumah tangga, para guru di dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.




Blog, Updated at: 00.18

Sekularisme, liberalisme, kapitalisme, Dan orientalisme

Liberalisme pada awalnya muncul saat dunia barat memasuki enlightment ages atau abad pencerahan (sekitar abad ke 16 sampai awal abad 19). Pada saat itu, mulai muncul industri dan perdagangan dalam skala besar yang berbasis teknologi baru. Untuk mengelola kedua hal tersebut muncullah kebutuhan-kebutuhan baru seperti buruh yang bebas dalam jumlah banyak, ruang gerak yang leluasa, mobilitas yang tinggi, dan kebebasan berkreasi. Namun kebutuhan-kebutuhan ini terbentur oleh peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintahan yang feodal.  Maka golongan intelektual yang mengedepankan rasionalitas memunculkan paham liberal. Golongan intelektual ini merasakan keresahan ilmiah (rasa ingin tahu dan keinginan untuk mencari pengetahuan yang baru) dan artistik umum pada zaman itu.
Secara etimologi sekularisme berasal dari kata saeculum (bahasa latin), mempunai arti dengan dua konotasi waktu dan lokasi: waktu menunjukan kepada pengertian ‘sekarang’ atau ‘kini’, dan waktu menunjuk kepada pengertian ‘dunia’ atau ‘duniawi’. Sekularisme juga memiliki arti fashluddin anil haya, yaitu memisahkan peran agama dari kehidupan yang berarti agama hanya mengurusi hubungan antara individu dan penciptanya saja. Maka sekularisme secara bahasa bisa diartikan sebagai faham yang hanya melihat kepada kehidupan saat ini saja dan di dunia ini. Tanpa ada perhatian sama sekali kepada hal-hal yang bersifat spiritual seperti adanya kehidupan setelah kematian yang notabene adalah inti dari ajaran agama.
Sekularisme secara terminologi sering didefinisikan sebagai sebuah konsep yang memisahkan antara negara (politik) dan agama (state and religion). Yaitu, bahwa negara merupakan lembaga yang mengurusi tatanan hidup yang bersifat duniawi dan tidak ada hubungannya dengan yang berbau akhirat, sedangkan agama adalah lembaga yang hanya mengatur hubungan manusia dengan hal-hal yang bersifat metafisis dan bersifat spiritual, seperti hubungan manusia dengan tuhan. Maka, menurut para sekular, negara dan agama yang dianggap masing-masing mempunyai kutub yang berbeda tidak bisa disatukan. Masing-masing haruslah berada pada jalurnya sendiri-sendiri.





Blog, Updated at: 00.06

Pengertian Unsur dan Ragam Kalimat

Hal yang menyebabkan kalimat menjadi bidang kajian bahasa yang penting tidak lain karena melalui kalimatlah seseorang dapat menyampaikan maksudnya dengan jelas. Satuan bahasa yang sudah kita kenal sebelum sampai pada tataran kalimat adalah kata (misalnya tidak) dan frasa atau kelompok kata (mis. tidak tahu). Kedua bentuk itu, kata dan frasa, tidak dapat mengungkapkan suatu maksud dengan jelas, kecuali jika keduanya sedang berperan sebagai kalimat. Untuk dapat berkalimat dengan baik, perlu kita pahami terlebih dahulu struktur dasar suatu kalimat.
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna. Intonasi final kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa tanda baca titik, tanda tanya, atau tanda seru. Penetapan struktur minimal S dan P dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat bukanlah semata-mata gabungan atau rangkaian kata yang tidak mempunyai kesatuan bentuk. Lengkap dengan makna menunjukkan sebuah kalimat harus mengandung pokok pikiran yang lengkap sebagai pengungkap maksud penuturannya.




Blog, Updated at: 23.34

Posisi Akal dan Nafsu dalam Islam serta Kedudukannya dalam pendidikan Islam

Manusia sebagai pelaku dan sasaran pendidikan memiliki alat yang dapat digunakan  untuk mencapai kebaikan, dan keburukan. Alat yang dapat digunakan untuk mencapai kebaikan adalah hati nurani, akal, ruh dan sirr. Sedangkan alat yang dapat digunakan untuk mencapai keburukan adalah nafsu syahwat yang berpusat pada perut dan hawa nafsu amarah yang di dada.
Dalam konteks ini, pendidikan harus berupaya mengarahkan manusia agar memiliki keterampilan untuk dapat mempergunakan alat yang dapat membawa kepada kebaikan, yaitu akal, dan menjauhkannya dari mempergunakan alat yang dapat membawa kepada keburukan, yaitu hawa nafsu.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada bagian ini akan diuraikan mengenai akal dan hawa nafsu dalam berbagai aspeknya, serta hubungannya dengan kegiatan pendidikan. Rujukan utamanya adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan akal dan hawa nafsu.




Blog, Updated at: 23.19