Takhrij
menurut Lughat berasal dari kata Khoroja, yang berarti tampak atau jelas,
Takhrij, secara bahasa berarti juga
berkumpulnya dua perkara yang saling berlawanana dalam suatu persoalan, namun
secara mutlak ia diartikan oleh para ahli bahasa dengan arti mengeluarkan (Al-Istinbath), “melatih” atau
“membiasakan” (at-tadrib) dan
“menghadapkan” (At-taujh).[1]
Takhrij
menurut istilah adalah “
Penunjukan terhadap tempat hadis di dalam sumber asilinya yang dijelaskan sanad
dan martabatnya sesuai dengan keperluan.”[2]
Para muhadissin mengartikan takhrij
hadis sebagai berikut:[3]
1.
Mengemukakan hadis pada orang banyak dengan
menyebutkan para perawinya dalam sanad yang telah menyampaikan hadis itu dengan
metode periwayatan yagn mereka tempuh.
[1] Abu Muhammad Al-Mahdi
Ibnu Adb Al-Qadir Al-Hadi, Darul Ikhtisham, Thariqu
Takhrij Hadis Rosulullah ‘Alaihi Wasallam, t.t. hal. 6
[2] Mahmud Ath-Thahhan, Ushul At- Takhrij wa Dirasah As –Sanad, Riyad:
Maktabah Rosyad t.t . hal. 12
[3] Sayuhudi Ismail Metode Penelitian Sanad Hadis. Jakarta:
Bulan Bintang 1992, hal. 41-42
0 komentar:
Posting Komentar