Peran Nahdlatul Ulama (NU) bagi perjalanan peradaban ke Indonesia-an tidak bisa dipandang sebelah mata. Sikap akomodatif terhadap kebudayaan lebih di letakkan dalam rangka menunjukan bahwa agama (islam) selalu member peluang bagi tumbuh kembangya kebudayaan yang memang menjadi “naluri” masing-masing komunitas. Itu sebabnya, NU selalu merawat kebudayaan (local) sebagai alat untuk mengembangkan tradisi keagamaan yang berpahamkan Ahlussunah Waljamaah. Wajah agama (islam) yang ditawarkan NU adalah agama yang berwajahkan ke Indonesia-an. Sikap akomodatif ini tidaklah diambil berdasarkan memandang kebudayaan sesuatu yang hitam putih.
NU Sebagai institusi tempat mengadu berbagai persoalan yang dihadapi dan tempat bernaung warganya, menurut Koordinator Forum Studi Agama dan Demokrasi (ForSAD) ini, harus melakukan langkah-langkah amaliah (praktis) yang nyata, dan tidak hanya kata-kata (qaul). Dan menjadikan pribadi NU contoh serta teladan dalam merespon realitas yang dihadapi masyarakat dengan senantiasa merasakan penderitaan warganya. Sehingga prinsip pokok mabadi khoriul ummah dan amar ma’ruf nahi munkar, yang betul-betul membumi.
Dari gagasan diatas adalah upaya penyelenggaraan memori dan memberikan motivasi bagi elit NU dari tingkat pengurus besar sampai pengurus ranting untuk selalu berkomitmen dan ikhlas dalam menggerakan NU sesuai semangat khittah, agar benar-benar membela kepentingan umat secara praktis dan tidak lagi terjebak politik praktis.
Home »
Makalah PBA
» Nahdlatul Ulama (NU) dalam Berbangsa dan Bernegara
Nahdlatul Ulama (NU) dalam Berbangsa dan Bernegara
Posted by Unknown
Posted on 22.22
with No comments
Ditulis Oleh : Unknown ~Materi Pendidikan
Anda sedang membaca artikel berjudul Nahdlatul Ulama (NU) dalam Berbangsa dan Bernegara yang ditulis oleh Materi Pendidikan yang berisi tentang : yang suka dengan artikel tersebut silahkan Download dan klik share...
Blog, Updated at: 22.22
0 komentar:
Posting Komentar