Pengertian dan penggunaan Bahasa Lisan
Berbicara tentang penggunaan bahasa,
tentunya tidak terlepas dari penutur-penutur bahasa itu atau orang yang
menggunakan bahasa dalam kehidupan bermasyarakat. Penutur-penutur bahasa itu
dalam proses sosialisasinya dapat berfungsi sebagai pembicara, penulis,
pembaca, atau penyimak. Penyimak dan pembaca dalam hal proses berbahasa
berfungsi sebagai penerima, sedangkan pembicara dan penulis berfungsi sebagai
orang yang memproduksi bahasa.
Komunikasi antara pembicara dan pendengar atau penulis dengan pembaca dapat berjalan lancar, apabila di antara kedua belah pihak terdapat dalam masyarakat bahasa yang sama.
Komunikasi antara pembicara dan pendengar atau penulis dengan pembaca dapat berjalan lancar, apabila di antara kedua belah pihak terdapat dalam masyarakat bahasa yang sama.
Dengan demikian, setiap bahasa
memiliki seperangkat sistem, yaitu sistem bunyi bahasa, sistem gramatikal, tata
makna, dan kosa kata. Perangkat sistem ini ada dalam benak penutur. Saussure
memberinya istilah dengan langue, yaitu totalitas dari sekumpulan fakta satu
bahasa.
Langue adalah suatu sistem yang
memiliki susunan sendiri. Langue merupakan norma dari segala pengungkapan
bahasa. Berbeda halnya dengan penggunaan bahasa, karena penggunaan bahasa
bersifat heterogen. Konsep penggunaan bahasa itu didasari teori Sassure, yaitu
diistilahkan dengan parole. Parole adalah bahasa sebagaimana ia dipakai karena
itu sangat bergantung pada faktor-faktor linguistik ekstern (dalam Rahayu,
1988: 88). Setiap penutur dapat dikatakan terampil berbahasa apabila ia
memiliki kompetensi atau langue dari bahasa yang dikuasainya. Keterampilan
berbahasa pada umumnya jarang dikuasai penutur dengan sama baiknya. Ada penutur
yang terampil berbicara, tetapi kurang terampil menulis dan begitu pula halnya
dengan keterampilan yang lainnya. Namun, dengan pemakaiannya keterampilan
penutur dalam menggunakan bahasa sesuai dengan sistem-sistem di atas, belumlah
dapat dikatakan mampu berbahasa dengan baik.
Rusyana (1984: 104) menjelaskan
bahwa berbahasa dengan baik berarti bukan saja dapat menguasai struktur bahasa
dengan baik, tetapi juga dapat memakainya secara serasi, sesuai pokok
permasalahan, tokoh bicara, dan suasana pembicaraan. Untuk itu, setiap penutur
harus menggunakan bahasa tersebut sesuai dengan situasi dan fungsinya. Kenyataan
yang terjadi di masyarakat adalah bahwa bahasa itu terdiri dari berbagai ragam,
ada yang berhubungan dengan pemakaian bahasa, ada pula yang berhubungan dengan
pemakaiannya. Dalam hal ini Fishman (1972 : 149) membedakan variasi bahasa
tersebut menurut penuturnya, yang disebut dengan dialek, dan variasi bahasa
menurut penggunaannya disebut dengan istilah register.
0 komentar:
Posting Komentar